Sabtu, 21 Agustus 2010
Jumat, 20 Agustus 2010
khasiat susu Kambing
Jun'at , 20 Agustus 2010
Khasiat Susu Kambing
Khasiat susu kambing tidak perlu diragukan lagi. Mulai hasil penelitian medis seperti sumber yang dikutip dari dr. Zen Djaja MD, Praktisi pengobatan herbal dan dr. Imelda Margaretha, Healt Consultan PT Diamond Interest International. Ternyata susu kambing mempunyai kandungan mineral lengkap seperti:
Zincum (Zn) : Pembentuk imun dalam tubuh
Mineral Alkaline : Baik untuk penderita Maag Kronis.
Zat Flourin dan Betakasein : Baik bagi penderita Bronchitis, Asma, TBC, Pneumonia.
A-2 Betakasein dan Asam Amino Esensial : Pembentuk Insulin yang berguna bagi penderita diabetes
Cynokobalamin : Pembentu zat Hb bagi penderita Demam berdarah, Anemia, Thalasemia
Kalium (K) : Berguna bagi penderita Arteriosclerosis, Tekanan Darah Tinggi maupun Darah Rendah
Enzim Xanthine Oxydase dan niasin (Vit B3) : Berfungsi mengatasi sel Kanker/Tumor dan mengurangi efek toksis kemoterapi
Kalsium : Membantu pertumbuhan tulang dan mencegah Osteoporosis
MCT (Medium Chain Trygliseride) : Berguna bagi program Dietary dan penyembuhan akibat stroke
Lactoglobulin : Penahan protein penyebab alergi
Mineral belerang metionin, riboflavin (Vit B2) dan B3 : Menumbuhkembangkan sel otak serta system saraf bagi kecerdasan anak.
Riboflavin (Vit B2) : Bermanfaat menurunkan frekuensi serangan migrain
Lactoferrin (LF), lactoperoxidase, lysozyme dan peptide : Meningkatkan aktivitas CD4 dan sel T sebagai pembentuk system kekebalan tubuh bagi penderita infeksi virus HIV
Tingkat keasaman yang menyerupai kulit dapat melembabkan dan mempercantik kulit
Nah sudah tahukan khasiat susu kambing? Mengkonsumsi susu kambing bukan hanya disaat kita mengalami gangguan kesehatan, tetapi justru disaat kita sehatpun perlu mengkonsumsinya agar kita tidak perlu mengalami gangguan kesehatan. Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati..?
Khasiat Susu Kambing
Khasiat susu kambing tidak perlu diragukan lagi. Mulai hasil penelitian medis seperti sumber yang dikutip dari dr. Zen Djaja MD, Praktisi pengobatan herbal dan dr. Imelda Margaretha, Healt Consultan PT Diamond Interest International. Ternyata susu kambing mempunyai kandungan mineral lengkap seperti:
Zincum (Zn) : Pembentuk imun dalam tubuh
Mineral Alkaline : Baik untuk penderita Maag Kronis.
Zat Flourin dan Betakasein : Baik bagi penderita Bronchitis, Asma, TBC, Pneumonia.
A-2 Betakasein dan Asam Amino Esensial : Pembentuk Insulin yang berguna bagi penderita diabetes
Cynokobalamin : Pembentu zat Hb bagi penderita Demam berdarah, Anemia, Thalasemia
Kalium (K) : Berguna bagi penderita Arteriosclerosis, Tekanan Darah Tinggi maupun Darah Rendah
Enzim Xanthine Oxydase dan niasin (Vit B3) : Berfungsi mengatasi sel Kanker/Tumor dan mengurangi efek toksis kemoterapi
Kalsium : Membantu pertumbuhan tulang dan mencegah Osteoporosis
MCT (Medium Chain Trygliseride) : Berguna bagi program Dietary dan penyembuhan akibat stroke
Lactoglobulin : Penahan protein penyebab alergi
Mineral belerang metionin, riboflavin (Vit B2) dan B3 : Menumbuhkembangkan sel otak serta system saraf bagi kecerdasan anak.
Riboflavin (Vit B2) : Bermanfaat menurunkan frekuensi serangan migrain
Lactoferrin (LF), lactoperoxidase, lysozyme dan peptide : Meningkatkan aktivitas CD4 dan sel T sebagai pembentuk system kekebalan tubuh bagi penderita infeksi virus HIV
Tingkat keasaman yang menyerupai kulit dapat melembabkan dan mempercantik kulit
Nah sudah tahukan khasiat susu kambing? Mengkonsumsi susu kambing bukan hanya disaat kita mengalami gangguan kesehatan, tetapi justru disaat kita sehatpun perlu mengkonsumsinya agar kita tidak perlu mengalami gangguan kesehatan. Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati..?
Manfaat susu kambing
Jum'at 20 Agustus 2010
Susu Kambing: Manfaat kalsium dalam kandungan susu kambing
Kalsium merupakan zat yang amat dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh kembang anak secara optimal. 99 persen kalsium dalam tubuh ada dalam tulang. Karena itu asupan kalsium sejak dini untuk Tulang yang Kuat bagi anak-anak sangat dibutuhkan.
Tulang adalah pilar utama yang menyangga tubuh dan bertugas melindungi organ dalam seperti jantung, paru- paru dan otak. Tulang juga merupakan komponen utama yang menentukan kemampuan motorik seseorang selain otot. Proses pembentukan tulang yang paling penting terjadi sejak usia bayi hingga pubertas, oleh sebab itu asupan kalsium harus cukup sejak dini untuk membentuk tulang yang kuat. Sumber kalsium dalam makanan terdapat dalam : Sayuran daun hijau, Biji- bijian, Kacang- kacangan, daging, telur dan susu.
Manfaat kalsium bagi tubuh anak yaitu:
Untuk pembentukan tulang dan Gigi.
Proses pembekuan darah.
Sistem metabolisme tingkat sel.
Sistem perkembangan persarafan.
Kebutuhan kalsium untuk anak usia 1-9 tahun adalah 500-600 mg/hari (menurut standar Keputusan Menteri Kesehatan No. 1593 tahun 2006). Dan yang penting bagi para orangtua adalah bisa mengatur menu makan anak sehari-hari agar semua kebutuhan gizi anak tercukupi, baik melalui makanan pokok, supplemen alami ataukah camilan untuk anak yang sulit makan.
Gejala awal kekurangan kalsium:
Tubuh menjadi mudah lesu atau lemah
Daya ingat berkurang
Berkeringat
Sering kram otot
Nyeri perut
Gangguan tidur
Gampang mengalami kejang
Pembentukan tulang tidak optimal yang bisa menyebabkan tulang keropos (osteoporosis) .
Serta proses pembekuan darah terganggu
Wah-wah kayaknya bukan masalah remeh ya kekurangan kalsium untuk tubuh manusia padahal gejala seperti itu tidak hanya menghinggapi usia anak-anak, namun kalangan lansia juga sering mengalaminya.
Nah untuk memenuhi kebutuhan kalsium yang kadang jauh dari angka kebutuhan perhari, maka tak ada salahnya kita melirik susu jenis rumansia yang mempunyai kandungan kalsium sangat tinggi yaitu susu kambing.
Susu kambing tidak hanya lezat tapi juga mempunyai kandungan kalsium yang sangat tinggi dibanding dengan susu sapi ataupun ASI sekalipun (lihat di sini) Karena itu keberadaan supplemen alami berupa susu kambing organik bisa menjadi alternatif pilihan bagi orang tua yang bijak.
Dirangkum dari beberapa sumber
Susu Kambing: Manfaat kalsium dalam kandungan susu kambing
Kalsium merupakan zat yang amat dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh kembang anak secara optimal. 99 persen kalsium dalam tubuh ada dalam tulang. Karena itu asupan kalsium sejak dini untuk Tulang yang Kuat bagi anak-anak sangat dibutuhkan.
Tulang adalah pilar utama yang menyangga tubuh dan bertugas melindungi organ dalam seperti jantung, paru- paru dan otak. Tulang juga merupakan komponen utama yang menentukan kemampuan motorik seseorang selain otot. Proses pembentukan tulang yang paling penting terjadi sejak usia bayi hingga pubertas, oleh sebab itu asupan kalsium harus cukup sejak dini untuk membentuk tulang yang kuat. Sumber kalsium dalam makanan terdapat dalam : Sayuran daun hijau, Biji- bijian, Kacang- kacangan, daging, telur dan susu.
Manfaat kalsium bagi tubuh anak yaitu:
Untuk pembentukan tulang dan Gigi.
Proses pembekuan darah.
Sistem metabolisme tingkat sel.
Sistem perkembangan persarafan.
Kebutuhan kalsium untuk anak usia 1-9 tahun adalah 500-600 mg/hari (menurut standar Keputusan Menteri Kesehatan No. 1593 tahun 2006). Dan yang penting bagi para orangtua adalah bisa mengatur menu makan anak sehari-hari agar semua kebutuhan gizi anak tercukupi, baik melalui makanan pokok, supplemen alami ataukah camilan untuk anak yang sulit makan.
Gejala awal kekurangan kalsium:
Tubuh menjadi mudah lesu atau lemah
Daya ingat berkurang
Berkeringat
Sering kram otot
Nyeri perut
Gangguan tidur
Gampang mengalami kejang
Pembentukan tulang tidak optimal yang bisa menyebabkan tulang keropos (osteoporosis) .
Serta proses pembekuan darah terganggu
Wah-wah kayaknya bukan masalah remeh ya kekurangan kalsium untuk tubuh manusia padahal gejala seperti itu tidak hanya menghinggapi usia anak-anak, namun kalangan lansia juga sering mengalaminya.
Nah untuk memenuhi kebutuhan kalsium yang kadang jauh dari angka kebutuhan perhari, maka tak ada salahnya kita melirik susu jenis rumansia yang mempunyai kandungan kalsium sangat tinggi yaitu susu kambing.
Susu kambing tidak hanya lezat tapi juga mempunyai kandungan kalsium yang sangat tinggi dibanding dengan susu sapi ataupun ASI sekalipun (lihat di sini) Karena itu keberadaan supplemen alami berupa susu kambing organik bisa menjadi alternatif pilihan bagi orang tua yang bijak.
Dirangkum dari beberapa sumber
lele sangkuriang
BUDIDAYA LELE SANGKURIANG
(Clarias sp.)
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele “Sangkuriang”.
Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya. Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama “Lele Sangkuriang”. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).
Budidaya lele Sangkuriang dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi. Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat.
Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya.
Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumu (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yan sudah dikondisikan terlebih dulu. Parameter kualitas air yan baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut:
Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.
pH air yang ideal berkisar antara 6-9.
Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.
Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam budidaya ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.
Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit (kamalir) yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air (monik). Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.
Sebaiknya pintu pemasukan dan pengeluaran air berukuran antara 15-20 cm. Pintu pengeluaran dapat berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau tembok yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian kotak dan pipa pengeluaran. Pada bagian kotak dipasang papan penyekat terdiri dari dua lapis yang diantaranya diisi dengan tanah dan satu lapis saringan. Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Sedangkan pengeluaran air yang berupa siphon lebih sederhana, yaitu hanya terdiri dari pipa paralon yang terpasang didasar kolam dibawah pematang dengan bantuan pipa berbentuk “L” mencuat ke atas sesuai dengan ketinggian air kolam.
Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar/masuk.
Pelaksanaan Budidaya
Sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi:
a.
Persiapan kolam tanah (tradisional)
    
Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran. Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor).
    
Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
    
Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.
    
Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2.
    
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring
    
Kemudian dilakukan pengisian air kolam.
    
Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.
b.
Persiapan kolam tembok
  
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.
c. Penebaran Benih
  
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.
  
Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
d.
Pemberian Pakan
  
Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
e.
Pemanenan
  
Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 – 250 gram per ekor dengan panjang 15 – 20 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kamalir dan kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan waring atau lambit. Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan didasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan.
Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit.
Kegiatan budidaya lele Sangkuriang di tingkat pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Organisme predator yang biasanya menyerang antara lain ular dan belut. Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp. dan Dactylogyrus sp.
Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam. Sedangkan penanggulangan belut dapat dilakukan dengan pembersihan pematang kolam dan pemasangan plastik di sekeliling kolam.
Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.
Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah. Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan.
Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air.
Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak.
Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.
Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air).
Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK
Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik
Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru.
Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan.
ANALISA USAHA
Pembesaran lele Sangkuriang di bak plastik
1. Investasi
  
a.Sewa lahan 1 tahun @ Rp 1.000.000,- =Rp 1.000.000,-
  
b.Bak kayu lapis plastik 3 unit @ Rp 500.000,- = Rp1.500.000,-
  
c.Drum plastik 5 buah @ Rp 150.000,- =Rp 750.000,-
        
Total Rp 3.250.000,-
2.Biaya Tetap
  
a.
Penyusutan lahan Rp 1.000.000,-/1 thn =Rp1.000.000,-
  
b.
Penyusutan bak kayu lapis plastik Rp 1.500.000,-/2 thn =Rp750.000,-
  
c.Penyusutan drum plastik Rp 750.000,-/5 thn =Rp150.000,-
Rp1.900.000,-
3.Biaya Variabel
  
a.Pakan 4800 kg @ Rp 3700 =Rp17.760.000,-
  
b.
Benih ukuran 5-8 cm sebanyak 25.263 ekor @ Rp 80,- =Rp2.021.052,63
  
c.Obat-obatan 6 unit @ Rp 50.000,- =Rp300.000,-
  
d.Alat perikanan 2 paket @ Rp 100.000,- =Rp200.000,-
  
e.Tenaga kerja tetap 12 OB @ Rp 250.000,- =Rp3.000.000,-
  
f.
Lain-lain 12 bin @ Rp 100.000,- =Rp1.200.000,-
Rp24.281.052,63
4.Total Biaya
Biaya Tetap + Biaya Variabel=Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63 =Rp 26.181.052,63
5.Produksi lele konsumsi 4800 kg x Rp 6000/kg -Rp 28.800.000,
6.Pendapatan
Produksi - (Biaya tetap + Biaya Variabel)
  
=Rp 28.800.000,- – ( Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63)=Rp 2.418.947,37
7.Break Event Point (BEP)Volume produksi=4.396,84 kg
Harga produksi =Rp 5.496,05
(Clarias sp.)
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi nama lele “Sangkuriang”.
Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton, cacing, insekta, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya. Untuk usaha budidaya, penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini, diberi nama “Lele Sangkuriang”. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).
Budidaya lele Sangkuriang dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi. Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat.
Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya.
Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumu (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yan sudah dikondisikan terlebih dulu. Parameter kualitas air yan baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut:
Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.
pH air yang ideal berkisar antara 6-9.
Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.
Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam budidaya ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.
Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah dasar kolam dibuat parit (kamalir) yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air (monik). Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.
Sebaiknya pintu pemasukan dan pengeluaran air berukuran antara 15-20 cm. Pintu pengeluaran dapat berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau tembok yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian kotak dan pipa pengeluaran. Pada bagian kotak dipasang papan penyekat terdiri dari dua lapis yang diantaranya diisi dengan tanah dan satu lapis saringan. Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Sedangkan pengeluaran air yang berupa siphon lebih sederhana, yaitu hanya terdiri dari pipa paralon yang terpasang didasar kolam dibawah pematang dengan bantuan pipa berbentuk “L” mencuat ke atas sesuai dengan ketinggian air kolam.
Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan jangan ada yang lolos keluar/masuk.
Pelaksanaan Budidaya
Sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan kolam meliputi:
a.
Persiapan kolam tanah (tradisional)
Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran. Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-bagian kolam yang bocor).
Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.
Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4N03 15 gram/m2.
Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring
Kemudian dilakukan pengisian air kolam.
Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.
b.
Persiapan kolam tembok
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.
c. Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.
Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air. Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
d.
Pemberian Pakan
Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
e.
Pemanenan
Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot antara 200 – 250 gram per ekor dengan panjang 15 – 20 cm. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kamalir dan kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan waring atau lambit. Cara lain penangkapan yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan didasar kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele hasil tangkapan dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk dipasarkan.
Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air yang sedikit.
Kegiatan budidaya lele Sangkuriang di tingkat pembudidaya sering dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi lingkungan. Organisme predator yang biasanya menyerang antara lain ular dan belut. Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp. dan Dactylogyrus sp.
Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum benih ditanam. Sedangkan penanggulangan belut dapat dilakukan dengan pembersihan pematang kolam dan pemasangan plastik di sekeliling kolam.
Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi. Pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.
Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran, pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah. Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan.
Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air.
Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak.
Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.
Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit. Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Permanganat (PK) 20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m3 air).
Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK
Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik
Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru.
Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya tahan ikan.
ANALISA USAHA
Pembesaran lele Sangkuriang di bak plastik
1. Investasi
a.Sewa lahan 1 tahun @ Rp 1.000.000,- =Rp 1.000.000,-
b.Bak kayu lapis plastik 3 unit @ Rp 500.000,- = Rp1.500.000,-
c.Drum plastik 5 buah @ Rp 150.000,- =Rp 750.000,-
Total Rp 3.250.000,-
2.Biaya Tetap
a.
Penyusutan lahan Rp 1.000.000,-/1 thn =Rp1.000.000,-
b.
Penyusutan bak kayu lapis plastik Rp 1.500.000,-/2 thn =Rp750.000,-
c.Penyusutan drum plastik Rp 750.000,-/5 thn =Rp150.000,-
Rp1.900.000,-
3.Biaya Variabel
a.Pakan 4800 kg @ Rp 3700 =Rp17.760.000,-
b.
Benih ukuran 5-8 cm sebanyak 25.263 ekor @ Rp 80,- =Rp2.021.052,63
c.Obat-obatan 6 unit @ Rp 50.000,- =Rp300.000,-
d.Alat perikanan 2 paket @ Rp 100.000,- =Rp200.000,-
e.Tenaga kerja tetap 12 OB @ Rp 250.000,- =Rp3.000.000,-
f.
Lain-lain 12 bin @ Rp 100.000,- =Rp1.200.000,-
Rp24.281.052,63
4.Total Biaya
Biaya Tetap + Biaya Variabel=Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63 =Rp 26.181.052,63
5.Produksi lele konsumsi 4800 kg x Rp 6000/kg -Rp 28.800.000,
6.Pendapatan
Produksi - (Biaya tetap + Biaya Variabel)
=Rp 28.800.000,- – ( Rp 1.900.000,- + Rp 24.281.052,63)=Rp 2.418.947,37
7.Break Event Point (BEP)Volume produksi=4.396,84 kg
Harga produksi =Rp 5.496,05
Kamis, 23 Juli 2009
Rumah ku nyaman tapi u....n......i....k...deh
 Aku seorang yang sangat beruntung mempunyai rumah dibilangan Pasar Minggu tepatnya didaerah Gunuk 2 d Jaksel yang menjadi rumah idamanku saat ini .
Aku seorang yang sangat beruntung mempunyai rumah dibilangan Pasar Minggu tepatnya didaerah Gunuk 2 d Jaksel yang menjadi rumah idamanku saat ini .Pada saat aku membeli rumah tersebut keadaannya rumah kosong ( tanpa penghuni selama 5 tahun ) dan tidak ada satupun pembeli yang berminat untuk membelinya karenakeadaanya hancur dan banyak cerita serem yang menghantui rumah tersebut. Saat pertama aku melihat nya aku takjub dan merasa bahwa inilah rumah idamamku yang selama ini ku idamkan kenapa.......? Lokasi letaknya dipinggir kali ciliwung ( sudah terbukti tidak Kena Banjir lho) Udara sangat sejuk luasnya 200m2 dan kamu tahu aku hanya membelinya dengan harga Rp. 45.jt wooow sekarang sudah Rp. 450.jt booo.! alias 10x lipatnya....
Memang banyak tetanggaku yang merasa heran karena aku nyaman2 aja tinggal disitu
(ngak ada yang ganggu ya pak tinggal disitu ? apa sehat sehat selalu ya pak ? nah pertanyaan itu banyak dilontarkan kepada aku dan aku jawab Ngak tuh alhamdulilah sehat walafiat selalu.... dan akhir akhir ini ada ular sanca kawin dipekarangan rumahku dan istriku beli ayam potong dan didalamnya ada telurnya sungguh suatu yang aneh tapi aku alami .........
Michael Jackson atau Jacko
Diberitakan bahwa michael jackson atau panggilanya jacko meninggal sangatlah memperihatinkan sekali karena dikubur tampa dengan otaknya .
Dengan demikian banyak sekali wanita diseluruh dunia terharu dengan meninggalnya jacko yang dijuluki KING of the POP
Dengan demikian banyak sekali wanita diseluruh dunia terharu dengan meninggalnya jacko yang dijuluki KING of the POP
Minggu, 19 Juli 2009
Langganan:
Komentar (Atom)
 


